#Label1 .widget-content { height:150px; width:auto; overflow:auto; }

Pages

Sabtu, 03 November 2012

Penyebab Tawuran: Kurangnya Kesadaran Hidup Bersama


Tawuran pelajar di kawasan Cempaka Putih, Jakarta (Antara/Fanny Octavianus)
Banten. Salah satu penyebab tawuran antar pelajar yang memakan korban jiwa adalah karena kurang kesadaran hidup bersama. Padahal, para pendiri bangsa ini telah meletakan dasar kehidupan berbangsa dan bernegara melalui Pancasila, Undang Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 


Begitulah dinamika pendapat yang berkembang dalam seminar "Empat Pilar Kebangsaan ; Internalisasi Empat Pilar Melalui Pendidikan", di Sekolah Menengah Kejuruan 1, Ciputat, Tangerang Selatan, Provinsi Banten, Ahad kemarin. “Dengan internalisasi empat pilar itu akan bisa meredam tawuran antar pelajar yang akhir-akhir ini sering terjadi," kata Faozan Amar, Direktur Eksekutif Al Wasath Intitute.
Acara besutan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia dari Fraksi PDI Perjuangan dan Al Wasath Institute itu dihadiri ratusan guru yang mengampu mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan, pendidikan agama, serta aktivis Organisasi Intra Sekolah tingkat SLTA di wilayah Provinsi Banten. Menurut Faozan, internalisasi empat pilar kebangsaan dalam lembaga pendidikan harus dilakukan lewat belajar-mengajar. 
Setelah itu, mempraktekan pengamalan empat pilar kebangsaan di lingkungan sekolah seperti dalam proses pengambilan keputusan dengan musyawarah untuk mufakat dan semangat gotong royong. Kegiatan rutinitas di lingkungan sekolah juga harus mengajarkan kedisiplinan, cinta tanah air, wawasan kebangsaan, sportivitas, kebersamaan, dan saling menghargai. “Seminar ini memberi wawasan dan pencerahan kepada kami selaku guru”, ujar Mushinif, seorang guru agama yang menjadi peserta.
Namun dalam prakteknya, empat pilar kebangsaan itu tak seindah dengan teorinya. Karena itulah, sosialisasi ke lapisan masyarakat menjadi penting. Apa yang eksis dalam seminar itu tak lain sebagai bentuk sosialisasi juga. "Sosialisasi lewat seminar itu penting buat kami dan biar pada paham. Sehingga belajar kami jadi rajin dan pelajar tidak pada tawuran," tutur Wienda Heriana, pegiat organisasi intra sekolah asal SMA Triguna Utama, Tangerang. "Seminar ini sangat bermanfaat bagi kami selaku pengelola lembaga pendidikan guna menyiapkan generasi penerus bangsa”, Adi Suryadi, Kepala SMK Muhammadiyah 1 Tangerang, menegaskan. 
Pembicara kunci lainnya, Irvansyah mengungkapkan bahwa dengan internalisasi di lembaga pendidikan, maka pengenalan dan pemahaman empat pilar itu menjadi efektif dan implementatif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya di lingkungan sekolah. "Sosialisasi empat pilar itu kepada seluruh lapisan masyakat akan terus dilakukan agar tercipta kesepahaman bersama dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara," kata anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat itu.

sumber: gatra new
 

0 komentar:

Posting Komentar